RadiusNews, Minahasa- Upaya pembangunan di Desa Tempang Dua terus digenjot oleh Pemdes Tempang Dua Kecamatan Langowan Utara yang dipimpin Hukum Tua Seftian Lukow SH.
Kegigihan dan ketokohan Hukum Tua Seftian Lukow tidak diragukan oleh masyarakat Desa, pasalnya meskipun dengan dana terbatas, sejumlah pembangunan infrastruktur di Desa terus dibangun dengan menggunakan Dana- Desa sejak menjabat sebagai Hukum Tua di Desa tercintanya.
Melalui agenda reses awal bulan februari 2023 oleh anggota DPR RI komisi V Bapak Djenri Keintjem SH, MH, yang dilaksanakan di Desa Tempang Dua, yang saat itu mendengar keluhan langsung Masyarakat agar adanya pembangunan irigasi di area persawahan untuk menunjang ekonomi masyarakat.
Berdasarkan pantauan media, Hukum Tua Seftian bersama tenaga pendamping masyarakat dari Balai Wilayah Sungai Sulawesi Satu melangsungkan kegiatan Musyawarah Desa sehubungan dengan program pekerjaan irigasi perkebunan persawahan masyarakat desa,
Kumtua kepada media Kamis (6/4/2023) menjelaskan, bahwa pekerjaan irigasi tersebut merupakan hasil serapan aspirasi dari masyarakat. Dari masukan masyarakat, kami pemerintah desa melakukan peninjauan lokasi persawahan dan mengambil kesimpulan, bahwa masukan masyarakat adalah tepat dan wajar untuk di perjuangkan kepada instansi terkait, dalam hal ini Balai Wilayah Sungai Sulawesi Satu yang berkedudukan di Kairagi Kota Manado.
"Puji syukur kepada Tuhan diawal tahun 2023 apa yang dirindukan masyarakat desa Tempang Dua terwujud untuk pembuatan irigasi di ladang persawahan masyarakat, dimana pemerintah pusat kementrian PUPR Dirjen Sumber Daya Air, Balai Wilayah Sungai Sulawesi Satu, telah meluluskan permohonan untuk pembuatan irigasi tersebut.
Tentunya dengan adanya bantuan Pemerintah Pusat kami selaku Pemdes Tempang Dua Kecamatan Langowan Utara mengucapkan banyak terima kasih.
Proyek pekerjaan irigasi ini merupakan serapan aspirasi masyarakat desa Tempang Dua oleh anggota DPR-RI Komisi V, Djendri Keintjem.SH.MH. Tentunya kami pemerintah dan masyarakat memberi apresiasi buat pak Djenri, yang sudah memperjuangkan kebutuhan masyarakat Desa Tempang Dua" ujar Kuntua dengan nada haru.
"Kami akan membentuk tim kerja dan akan membuat program kerja pembuatan irigasi berdasarkan keadaan lokasi persawahan. Sudah tentu akan disesuaikan dengan total anggaran yang ada dan diupayakan pada bulan Juni pekerjaan sudah selesai.
Sementara perekrutan tenaga kerja, akan diatur oleh pemerintah desa dan pastinya melibatkan masyarakat dalam pekerjaan. Baik itu penilaian keaktifan peran masyarakat secara individu dalam program pemerintah desa, dan ada juga penilaian dari segi ekonomi masyarakat yang layak di bantu lewat kesempatan lapangan kerja.
Hal ini tentu kesempatan bagi keluarga yang berkekurangan namun masih potensial untuk bekerja. Ada juga pertimbangan pertimbangan lainnya, yakni salah satunya masyarakat yang layak di bantu namun tidak masuk dalam bantuan BLT, di kesempatan ini kami akan melihat mana yang layak untuk di masukan dalam pekerjaan irigasi dan kerjaan tersebut harus tuntas dan sesuai serta transparansi bagi masyarakat. Tuturnya.
Diwaktu yang sama, pendamping masyarakat Satker Operasi pemeliharaan sumber daya air Claudia Palit menjelaskan bahwa program tersebut bertujuan untuk mengkafer kebutuhan masyarakat petani agar mendapat pasokan aliran air yang memadai pada ladang pertanian dan dengan adanya bantuan tersebut masyarakat petani yang membutuhkan air, dapat meningkatkan usaha tani sesuai yang diharapkan" tutup Claudia. (HT)
