RadiusNews, Minahasa- Ketua Investigasi DPP Barisan Masyarakat Adat (Barmas) Meidy Tendean, meminta pihak Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi untuk memastikan calon rektor Universitas Negeri Manado (UNIMA) yang terpilih nanti bebas dari berbagai persoalan hukum. Hal ini disampaikan Tendean pada Rabu (22/25) sebagai respons atas berbagai isu yang berkembang menjelang Pemilihan Rektor UNIMA 2025.
Menurut Tendean, calon rektor yang akan memimpin UNIMA harus memiliki integritas tinggi dan rekam jejak yang bersih. "Kami menginginkan rektor UNIMA terpilih nanti adalah sosok yang bebas dari persoalan hukum. Apalagi, belakangan ini masih terdengar dugaan pelanggaran atau kejahatan akademik seperti plagiat yang diduga melibatkan salah satu calon rektor," ujarnya.
Selain itu, Tendean juga meminta aparat penegak hukum, baik kepolisian maupun kejaksaan, untuk segera menyelidiki isu-isu dugaan pelanggaran hukum yang mencuat, termasuk dugaan praktik politik uang dalam agenda pemilihan rektor. "Kami berharap pihak penegak hukum proaktif dalam menindaklanjuti laporan atau informasi terkait pelanggaran ini. Jangan sampai praktik seperti ini mencederai integritas dunia pendidikan," tegasnya.
DPP Barmas juga mengimbau Kementerian Pendidikan Tinggi untuk lebih selektif dalam menentukan calon rektor. Menurut Tendean, keputusan yang tepat akan membawa UNIMA menuju masa depan yang lebih baik. "Kami berharap Kementerian Pendidikan benar-benar memilih calon rektor yang memiliki visi, integritas, dan tidak memiliki rekam jejak negatif. Ini penting demi kemajuan UNIMA ke depan," tutupnya.
Pemilihan Rektor UNIMA 2025 menjadi perhatian serius berbagai pihak, terutama karena universitas ini memiliki peran penting dalam mencetak generasi muda yang berkualitas di Sulawesi Utara.
