RadiusNews, Minahasa- Lembaga Pemasyarakatan kelas IIB Tondano Kanwil Kemenkumham Sulut, memaksimalkan pelayanan lewat program layanan pembinaan kepribadian berupa kebaktian bagi Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) yang beragama Nasrani di gereja Oikumene lapas Tondano. Sabtu, (04/02/2023).
Dalam ibadah kali ini diisi oleh dr. Gandhi Napitupulu. Kegiatan kebaktian diikuti oleh WBP Nasrani yang telah ditetapkan dalam jadwal kegiatan pembinaan kerohanian. dr. Gandhi mengungkapkan, dengan adanya bimbingan dan penanaman nilai-nilai positif melalui pembinaan keagamaan, diharapkan WBP dapat mengimplementasikan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan mereka sehari-hari, sehingga mereka tidak lagi mengulangi kesalahan yang sama di masa-masa yang akan datang dan dapat menemukan ketenangan untuk mengembalikan jatidiri mereka yang seutuhnya.
Kalapas Tondano Yulius Paath SIP, DEA, mengungkapkan “Pembinaan kerohanian bertujuan untuk lebih mendekatkan diri kepada Tuhan agar Warga Binaan menjadi pribadi yang lebih baik lagi kedepannya. Dengan memberikan pelayanan bidang kerohanian, kami berharap WBP menyadari segala sesuatu yang dapat merugikan dirinya sendiri bahkan berdampak buruk bagi institusi Lapas, ucap Yulius.
Lapas Tondano selalu berusaha untuk melakukan langkah perbaikan sesuai tatanan mengenai arah dan batasan serta cara pembinaan WBP berdasarkan Pancasila. Sistem pemasyarakatan yang dilaksanakan berdasarkan beberapa asas yang tertuang Pasal 5 UU No. 22 tahun 2022 yang meliputi pengayoman, persamaan perlakuan dan pelayanan, pendidikan, pembimbingan, penghormatan harkat dan martabat manusia, serta melakukan percepatan program Direktorat jenderal pemasyarakatan Reynhard Silitonga terkait Back to Basic, yang merupakan strategi untuk meningkatkan kualitas pelayanan Pemasyarakatan berdasarkan prinsip dasar Pemasyarakatan.